Psikologi Humanis: Pengalaman Subyektif dan Pertumbuhan Pribadi

humanis

Psikologi humanis merupakan suatu aliran pemikiran dalam dunia psikologi yang memusatkan perhatian pada kajian mengenai pengalaman subyektif individu, seperti emosi dan pemikiran pribadi. Dengan memahami bagaimana setiap individu mempersepsikan realitasnya, psikologi ini berupaya untuk mengeksplorasi jalur terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan individu tersebut.

Asal-Usul dan Perkembangan Psikologi Humanis

Pada pertengahan abad ke-20, psikologi humanis muncul sebagai reaksi terhadap aliran-aliran psikologi seperti behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini, yang diwakili oleh tokoh-tokoh seperti Abraham Maslow dan Carl Rogers, mengkritik pendekatan yang lebih dulu ada, menegaskan bahwa teori-teori sebelumnya kurang memperhatikan pengalaman subyektif dan pemenuhan diri individu.

Aliran humanis berupaya untuk memberikan pengobatan yang holistik, dengan mempertimbangkan individu sebagai kesatuan utuh. Mereka tidak menafikan kontribusi dari aliran-aliran sebelumnya, namun lebih mencoba untuk menyatukan dan memperluas pemahaman mengenai individu, konteksnya, dan representasi yang dibentuk mengenai realitasnya.

Karakteristik Utama Psikologi Humanis

1. Pemusatan pada Potensi dan Kemampuan Manusia

Aliran ini meyakini bahwa setiap individu memiliki potensi bawaan untuk berkembang. Tujuan utama dari pengalaman hidup adalah mencapai kepuasan melalui pertumbuhan potensi tersebut.

2. Fokus pada Pengalaman Subyektif

Menekankan pada pengalaman dan vivensi personal individu. Mencurahkan perhatian pada keunikan individu dan kemampuan masing-masing dalam memberikan makna pada hidupnya.

3. Pentingnya Kebebasan dan Tanggung Jawab Pribadi

Menghargai kebebasan personal dan menekankan pentingnya tanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan individu menetapkan arah hidupnya.

4. Pendekatan Holistik

Memandang manusia sebagai kesatuan yang terintegrasi, terdiri dari aspek-emosi, fisik, mental, dan spiritual.

5. Relevansi dalam Hubungan Terapeutik

Menekankan pentingnya hubungan antara terapis dan “klien”. Mendorong atmosfer empati dan penerimaan terbuka untuk memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan refleksi diri.

6. Perlakuan Terhadap Mereka yang Mengikuti Terapi

Melalui penggunaan kata “klien”, aliran ini menunjukkan orientasinya pada hubungan terapeutik yang lebih kolaboratif, di mana individu yang mencari terapi dilihat sebagai pelaku aktif dalam proses pengembangannya.

Sejarah dan Pengembangan Psikologi Humanis

Psikologi humanis mulai berkembang pada tahun 1950-an, di mana sejumlah peneliti merasa perlunya menciptakan pendekatan ketiga dalam bidang terapi dan studi psikologis. Banyak tokoh seperti Abraham Maslow, Carl Rogers, Rollo May, Karen Horney, dan Kurt Goldstein terlibat dalam perkembangan aliran ini.

Meskipun berasal dari Amerika Serikat, pandangan-pandangan dalam perspektif humanis juga memiliki akar dalam filsafat eksistensialisme dan fenomenologi. Selain itu, kontribusi dari Viktor Frankl dengan ‘logoterapi’ juga menjadi salah satu dasar pemikiran aliran humanis.


Ketahuilah lebih banyak dengan menjelajahi artikel filsafat lainnya di sini:


Perkembangan dalam Terapi Psikologi Humanis

Salah satu sumbangan penting dari aliran ini adalah ‘terapi tidak langsung’ atau ‘terapi berpusat pada klien’ yang dikembangkan oleh Carl Rogers. Pendekatan ini menekankan pentingnya empati terhadap individu dalam sesi konsultasi.

Terapis berperan sebagai fasilitator yang membantu perubahan yang dibutuhkan oleh klien, bukan sebagai orang yang mengarahkan. Dengan pendekatan ini, klien didorong untuk menghadapi situasi yang mempengaruhi mereka dan dapat menangani situasi tersebut secara memuaskan.

Penutup

Psikologi humanis menawarkan perspektif yang memperhatikan individu secara komprehensif. Dengan mengutamakan pengalaman subyektif, pertumbuhan potensial, dan hubungan terapeutik yang mendalam, aliran ini telah memberikan kontribusi yang berharga dalam pengembangan teori dan praktik psikologi modern.

Setelah membaca artikel ini, diharapkan pembaca dapat memahami dasar-dasar dari psikologi humanis dan bagaimana aliran ini telah membentuk pandangan yang lebih holistik tentang individu dalam konteks psikologi. Bagi yang tertarik dalam pengembangan diri atau terapi, pendekatan ini mungkin memberikan wawasan yang berharga untuk dipertimbangkan.

Anda telah membaca materi pembahasan singkat tentang "Psikologi Humanis: Pengalaman Subyektif dan Pertumbuhan Pribadi" yang telah dipublikasikan oleh Santiaji. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Terima kasih.

Recommended For You

About the Author: Santiaji

Turut memberi informasi dan pengetahuan online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *