
Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang telah ada selama berabad-abad, dengan tujuan utama membentuk hubungan persaudaraan, meningkatkan moralitas, dan mendorong kontribusi positif terhadap masyarakat. Menurut situs granlogia, organisasi ini memiliki struktur yang terorganisir dan hierarkis, di mana setiap anggota menjalani serangkaian tahapan untuk mencapai tingkat atau level tertentu. Setiap level memiliki makna mendalam dan proses yang unik untuk dicapai, mencerminkan prinsip-prinsip keagamaan, etika, dan kemanusiaan yang diajarkan oleh Freemasonry.
Apa itu Freemasonry?
Freemasonry adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan berdasarkan prinsip persaudaraan, persatuan, dan kebaikan. Sejarah organisasi ini berawal pada abad pertengahan, di mana para tukang batu atau mason membentuk sebuah komunitas untuk saling berbagi pengetahuan dan keterampilan. Namun, lambat laun, organisasi ini berkembang menjadi sebuah persaudaraan yang lebih luas, dengan anggotanya berasal dari berbagai latar belakang profesi dan budaya.
Freemasonry mengajarkan nilai-nilai moral yang tinggi, seperti kebenaran, keadilan, dan kedamaian, serta mendorong anggotanya untuk berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Organisasi ini dikenal dengan simbol-simbolnya yang khas, seperti jangka dan kompas, serta dengan ritual-ritualnya yang kaya akan makna simbolik.
Struktur Keanggotaan dalam Freemasonry
Freemasonry memiliki beberapa tingkatan atau level keanggotaan yang disebut sebagai “derajat”. Setiap derajat memiliki makna dan tujuan tertentu yang harus dicapai oleh seorang anggota. Proses peralihan dari satu derajat ke derajat berikutnya dilakukan melalui serangkaian ritual yang dilakukan dengan penuh keseriusan dan kehormatan. Setiap level dalam Freemasonry dirancang untuk menguji dan memperbaiki karakter moral serta spiritual anggota.
Derajat dalam Freemasonry
Tiga derajat utama dalam Freemasonry adalah Apprentic (Pemula), Fellow Craft (Karya Sejawat), dan Master Mason (Mason Utama). Setiap derajat ini memiliki ritus dan simbol yang mendalam, yang mencerminkan pengembangan pribadi seorang anggota dalam proses pembelajaran spiritual.
Derajat Pemula (Apprentice)
Derajat pertama dalam Freemasonry adalah derajat Pemula. Pada derajat ini, seorang calon anggota akan diperkenalkan pada ajaran-ajaran dasar Freemasonry. Ia akan mempelajari simbol-simbol utama, prinsip-prinsip moral, serta hak dan kewajiban sebagai seorang mason. Derajat Pemula lebih berfokus pada pengenalan diri dan pembentukan fondasi etika yang kokoh dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Pada tahap ini, anggota belum memiliki hak penuh untuk terlibat dalam keputusan-keputusan organisasi dan hanya akan menerima pendidikan dasar. Setiap anggota yang ingin maju ke derajat berikutnya harus terlebih dahulu menunjukkan pemahaman yang cukup mengenai ajaran-ajaran yang telah diajarkan pada tahap Pemula.
Derajat Karya Sejawat (Fellow Craft)
Setelah berhasil menyelesaikan derajat Pemula, anggota dapat melanjutkan ke derajat Karya Sejawat. Derajat ini mengajarkan lebih dalam mengenai keterampilan intelektual dan moral yang lebih tinggi. Seorang Karya Sejawat diharapkan untuk memperdalam pemahaman tentang kehidupan dan tugasnya sebagai bagian dari Freemasonry.
Pada derajat ini, anggota juga memulai proses lebih lanjut dalam mengeksplorasi makna simbolik dalam Freemasonry dan mengembangkan keterampilan dalam memahami hubungan antar sesama. Mereka mulai terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi dan memiliki hak lebih besar dalam mengambil keputusan.
Derajat Mason Utama (Master Mason)
Derajat tertinggi di dalam Freemasonry adalah derajat Mason Utama. Anggota yang mencapai derajat ini telah menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang ajaran-ajaran Freemasonry dan telah melewati berbagai tahap ujian spiritual dan moral. Derajat Mason Utama adalah simbol pencapaian tertinggi dalam perjalanan seorang mason, yang berarti bahwa anggota tersebut telah mencapai kedewasaan dalam pemahaman moral dan spiritualnya.
Sebagai Mason Utama, seseorang diharapkan tidak hanya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai nilai-nilai yang diajarkan oleh Freemasonry, tetapi juga berperan aktif dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi dan mendidik anggota lainnya. Mason Utama juga memiliki hak untuk memimpin pertemuan dan mengambil keputusan penting dalam organisasi.
Derajat Lanjutan dalam Freemasonry
Selain tiga derajat utama yang disebutkan, Freemasonry juga memiliki derajat lanjutan yang ditawarkan oleh beberapa cabang dari Freemasonry, seperti Scottish Rite dan York Rite. Derajat ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam dan membuka kesempatan bagi anggota untuk lebih terlibat dalam aspek-aspek spiritual dan filosofis yang lebih tinggi.
Scottish Rite
Scottish Rite adalah cabang Freemasonry yang memiliki lebih banyak derajat daripada yang ditemukan dalam struktur tradisional. Scottish Rite dimulai dengan derajat Master Mason dan menawarkan tambahan derajat lanjutan yang mencapai hingga 33 derajat. Derajat-derajat ini membawa anggota melalui berbagai simbolisme dan filosofi yang lebih dalam, dengan tujuan memperluas wawasan spiritual dan intelektual mereka.
York Rite
York Rite adalah cabang lain dari Freemasonry yang juga menawarkan derajat tambahan. York Rite terdiri dari berbagai ritus dan ajaran yang berfokus pada prinsip-prinsip keagamaan dan moral yang lebih mendalam. Derajat yang ada dalam York Rite memberikan peluang untuk melibatkan diri lebih jauh dalam kegiatan sosial dan spiritual Freemasonry.
Kesimpulan
Freemasonry adalah organisasi yang memiliki struktur keanggotaan yang unik dan penuh makna. Dengan melalui tahapan derajat, anggota Freemasonry mengalami proses pembelajaran yang mendalam, yang tidak hanya melibatkan peningkatan intelektual, tetapi juga perkembangan moral dan spiritual. Setiap level, dari Pemula hingga Mason Utama, memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan identitas seorang anggota.
Selain tiga derajat utama, Freemasonry juga menawarkan derajat lanjutan yang memperkaya pemahaman spiritual dan filosofis anggotanya. Melalui semua tahapan ini, Freemasonry tetap berkomitmen untuk menciptakan anggota yang lebih baik dan berkontribusi positif terhadap masyarakat secara keseluruhan.